Aksi Damai Mahasiswa Panca Bakti Pontianak: DPR Terbuka, Aspirasi Rakyat Menggema ke Senayan

  • oleh

Pontianak | | dayunewsindonesia.com – Selasa, 2 September 2025, ratusan mahasiswa dari Fakultas Panca Bakti Pontianak kembali menggelar aksi penyampaian aspirasi di depan Kantor DPRD Pontianak. Berbeda dari aksi-aksi sebelumnya, demonstrasi kali ini berlangsung dengan penuh kedewasaan, tertib, dan bijaksana sehingga mendapat apresiasi luas dari masyarakat.

Kehadiran para wakil rakyat dari Komisi I hingga Komisi V DPRD Pontianak turut memberi warna positif dalam jalannya aksi. Mereka bukan hanya hadir secara simbolis, melainkan juga memberikan penjelasan terbuka atas setiap tuntutan mahasiswa, sebuah sikap transparan yang jarang terjadi.

“Mahasiswa telah menunjukkan contoh penyampaian aspirasi yang tertib dan berani. Kami bangga dengan sikap ini, karena inilah wajah demokrasi yang sehat,” ujar perwakilan DPRD Pontianak dari Komisi I, mewakili seluruh komisi yang hadir.

Adapun beberapa tuntutan utama yang disampaikan mahasiswa meliputi:

  1. Pengesahan UUD penarikan aset pelaku korupsi.
  2. Peningkatan gaji guru dan dosen, serta percepatan pengangkatan tenaga pendidik yang belum mendapat kepastian.
  3. Pembatalan tunjangan tambahan untuk anggota DPR.
  4. Pengesahan UUD masyarakat adat.
  5. Pengecekan ulang UUD TNI.

Pihak DPRD Pontianak menegaskan komitmennya untuk meneruskan aspirasi tersebut ke DPR RI dan mengawal prosesnya agar tidak berhenti di meja lokal. Langkah ini disambut hangat oleh mahasiswa yang menilai sikap terbuka DPRD adalah tanda kembalinya fungsi dewan sebagai penampung dan penyambung suara rakyat.

Liputan langsung dayunewsindonesia.com juga mencatat bahwa masyarakat sekitar lokasi aksi merasa bangga karena mahasiswa Pontianak mampu membuktikan bahwa demonstrasi tidak harus berakhir ricuh, melainkan dapat menjadi ruang dialog sehat antara rakyat dan wakilnya.

Aksi ini menegaskan satu hal penting: ketika mahasiswa menyuarakan kepentingan publik dengan tertib, dan wakil rakyat menanggapi dengan keterbukaan, maka kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi dapat kembali tumbuh.

Penulis: Herlambang