Lompat ke konten

Dayu News TV Indonesia

Ribuan Karyawan PT. KAL Grup First Resources Ngamuk di Ketapang: Tuntut PHK Massal & Pesangon, Bongkar Dugaan Manipulasi BPJS

  • oleh

Ketapang | | dayunewstvindonesia.com Kalbar – Ribuan karyawan PT Kayung Agro Lestari (PT. KAL), perusahaan sawit yang kini diambil alih Grup First Resources (FR), menggeruduk Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Ketapang, Jumat (22/8/2025).

Sekitar 1.000 lebih pekerja memadati Jalan HOS Cokroaminoto, menggelar aksi unjuk rasa sejak usai salat Jumat hingga sore hari. Massa menuntut pemutusan hubungan kerja (PHK) massal disertai pesangon, buntut dari kekecewaan atas janji manis FR yang dinilai palsu sejak mengambil alih PT. KAL.

“Setelah PT. KAL diambil alih FR, tidak ada perubahan. Janjinya banyak, tapi semua omong kosong,” teriak salah seorang orator di atas pagar Disnakertrans, disambut riuh tepukan dan sorakan ribuan karyawan.

Mandor Turun Jadi Tukang Kompos

Kekecewaan para buruh bukan tanpa alasan. Sutarno, salah satu karyawan, dalam orasinya mengungkapkan dirinya yang dulu menjadi mandor, kini justru diturunkan derajatnya.

“Dulu saya mandor, sekarang malah disuruh kerja lapangan, dorong kompos. Katanya ada perbaikan, nyatanya malah makin hancur,” lantang Sutarno.

Skandal Potongan BPJS

Tak hanya soal posisi kerja, karyawan juga membongkar dugaan manipulasi setoran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

“BPJS dipotong Rp300 ribu dari gaji, tapi yang disetor ke BPJS cuma Rp200 ribu. Ke mana sisa uang kami?” teriak demonstran, memicu gelombang kemarahan massa.

Desak Pemda Putus Kerja Sama dengan FR

Massa juga menyindir sikap FR yang disebut tak peduli pada nasib pekerja dan masyarakat Ketapang.

“Waktu launching jalan Pelang, FR bahkan tidak berani muncul. Pemda jangan kerjasama dengan perusahaan yang tidak benar begini!” seru salah satu karyawan.

DPRD Ikut Turun, Massa Bertahan

Pantauan di lapangan, aksi tersebut dihadiri pejabat Disnakertrans, dua anggota DPRD Ketapang, serta tokoh publik Isa Anshari. Hingga berita ini diturunkan, ribuan massa masih bertahan di depan kantor Disnakertrans, menunggu kepastian sikap pemerintah daerah atas tuntutan mereka.

Aksi besar-besaran ini menjadi tamparan keras bagi First Resources yang selama ini mengklaim diri sebagai grup perkebunan raksasa. Namun di lapangan, karyawannya justru menjerit dan memilih di-PHK massal daripada bertahan dengan janji palsu.

(Mr.D)