Ketapang | | dayunewstvindonesia.com – Musim penghujan kembali menjadi mimpi buruk bagi warga RT 002/RW 001, Desa Paya Kumang. Setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi, rumah-rumah mereka tak lagi menjadi tempat bernaung, melainkan berubah menjadi kolam genangan air.
Warga yang rumahnya terendam terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk mengungsi ke rumah kerabat maupun tetangga. Pemandangan anak-anak tidur di lantai rumah keluarga lain, sementara orang tua hanya bisa pasrah melihat harta benda terendam air, sudah menjadi hal yang berulang saban tahun.

“Kami hanya ingin bisa tinggal di rumah sendiri tanpa rasa takut air masuk. Tolonglah pemerintah dengar suara kami,” ucap seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
Keluhan ini bukan yang pertama kali disuarakan. Namun hingga kini, belum ada solusi nyata yang benar-benar menyentuh akar masalah. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Dinas PUPR, Dinas Perkim, hingga anggota DPRD benar-benar turun tangan, bukan sekadar janji di balik meja rapat.

Musim penghujan seharusnya menjadi berkah, bukan bencana tahunan. Harapan warga Paya Kumang kini tertumpu pada perhatian serius pemerintah—agar tangisan anak-anak dan keresahan orang tua tak lagi terulang setiap kali hujan mengguyur bumi Kayong.
(Mr D)
